Sebuah prolog..

CeMotH


Sebut saja namanya begitu..
Panggilan sayangku kepadanya
Yang berarti Cepot Lemoth! ^_-

Teman dan sahabat dekatku sejak SMP, skitar 7-8 tahun yang lalu
Dia selalu ada untukku.. Senang dan sedih
Setiap kuajak dia jalan, selalu menyanggupi (Dulu, aku tidak pernah sadari itu)
Malam takbiran, malam tahun baru, malam minggu, malam jum'at (Hiiyy..) Hehe,

Kita tertawa, bercanda, gembira bersama..
Aku kenal keluarganya, aku deket sama keluarganya
Entah kenapa setiap ke jakarta aku selalu ingin bertemu dengannya!

Bila malam tiba, dahulu kala di balkon rumahku di jakarta
Seperti sudah kebiasaan layaknya bulan yang selalu menyinari kegelapan malam
aku menelponnya, No simpati
AKu sangat hapal no nya 0812 sekian sekian..
Kita saling bercerita, aku menghinanya
dan dia menghinaku
Aku menjelek-jelekan dia, begitupun sebaliknya

Aku dan dia bagaikan Tom & Jerry
Selalu berbeda pendapat
Selalu saling mengadu argumen
Tapi pada akhirnya kita tertawa
Begitulah kalau kita akur

Sempat aku ingin menjadikannya kekasihku
tapi aku selalu terbentur pada satu hal..
Jujur aku mengenal dia melalui teman basketku
skitar 7-8 tahun yang lalu
Selama CeMotH berhubungan dengan temanku, aku tak pernah mengganggunya
Aku mempunyai sebuah prinsip
"Tak akan aku menganggu sebuah hubungan yang telah terjalin, walaupun aku sgt sayang"

Setelah mereka putus, kira2 6 bulan setelah mereka putus
aku baru dekat dengannya
Skitar 4 tahun yang lalu, aku mulai suka dengannya
aku sempat berfikir untuk menembaknya
Tapi selalu ada yang menggangguku
Sampai sekarang...

Aku selalu disindir, "pagar makan tanaman"
Karena aku mengambil CeMotH dari temanku itu
Hey, aku bergumam:
"aku kan mengenal dia deket saja setelah mereka putus
Pada saat aku dekatpun, aku cuma berstatus teman dan sahabat
aku baru suka sama dia, setelah bertahun2 mereka putus
Aku tidak pernah mengganggu mereka saat mereka pacaran
Aku suka sama dia setelah dia mempunyai 2 cowok baru setelahnya
lalu kenapa aku disebut pagar makan tanaman?
Apa salahku?"

Aku orangnya tidak mau menyakiti dan mengecewakan perasaan orang lain
itu salah satu prinsipku juga..
Oleh sebab itu aku selalu mundur untuk mendekatinya
untuk mengungkapkan segala perasaanku!
Tapi, apa aku memang salah ya?